Drama politik sambil main bola

politikus tuh pinter mendramatisir.
drama kesengsaraan rakyat pun dipolitisir.
dan aku cuma bisa makan pisang sesisir.
di pantai yang berpasir.
(ini komenku di tempat kang suryaden)

Apakah bisa politikus bermain bola?
oh...no... plis deh
Sebelum memasukin bola, mereka berunding dulu untuk berkoalisi. Bahkan sebelumnya, mereka akan menentukan calon penendang bola dalam suatu pemilu yang sangat megah dengan menghabiskan dana trilyunan plus dukungan IT yang super canggih tapi gampang dibobol dan suka "hang". Setelah kisruh dalam pemilihan tersebut, maka didapat juga ditentukan penendang bola dan dipaksa harus bisa menggolkan segala visi misinya. Jika tidak bisa gol, maka pihak oposisi akan menepuk-nepuk dada sambil tereak2 "dah gue bilang lo jangan maju, lo khan cuma orang belakang".

"Baaaah....sudah klubilang kau jangan maju bertempur, e..... bertempur juganya kau, matilah kau", begitu kata Nagabonar.

Apapun yang akan dilakukan penendang bola, merupakan tekanan berat baginya. Bagaikan memakan buah apel (satu keluarga ma buah simalakama), dimakan enak, ga dimakan mubazir. Lha...iyalah dengan gaji superbesar dari uang rakyat, masa ga bisa beli buah apel.

Biarkanlah politikus bermain bola ma tikus-tikusnya.
Aku hanya menyukai bermain bola ma Kang Tohir fresh from Cicomre yang terkumpul dalam PSBI PERSATUAN SEPAKBOLA BLOGGER INDONESIA (bukan PSSI)

oia...
mohon bantuannya atas kesusahan yang dialamai ma blogger trimatra (http://titimatra.blogspot.com/)
commentnya ga bisa muncul tuh
(moga-moga ketika postingan ini muncul, masalah trimatra dah selesai)