Sungai Siak Propinsi Riau

Sungai Siak berada di Propinsi Riau yang merupakan SUNGAI TERDALAM di Indonesia dengan kedalaman sekitar 20-30 meter. Walau sekarang sudah terjadi pendangkalan di beberapa bagian sungai sehingga rata-rata kedalaman sekarang adalah 18 meteran saja. Sungai ini memiliki panjang sekitar 300 km yang mengaliri 4 kabupaten dan 1 kota di Propinsi Riau yaitu bermula dari Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Bengkalis.

Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) Siak dibagi atas 2 wilayah yaitu :

1. Wilayah Bagian DAS Siak Hulu
Bagian Hulu terdiri dari 2 sungai yaitu Sungai Tapung Kanan dan Sungai Tapung Kiri. Sungai Tapung Kanan berada di Wilayah Kabupaten Rokan Hulu dan Kecamatan Tapung di Kabupaten Kampar. Sungai Tapung Kiri berada di wilayah Kecamatan Tandung di Kabupaten Rokan Hulu dan Kecamatan Tapung Kiri di Kabupaten Kampar. Kedua sungai ini menyatu di daerah Palas Kabupaten Kampar dan terus mengalir ke daerah Palas Kota Pekanbaru menjadi Sungai Siak Besar.

2. Wilayah Bagian DAS Siak Hilir
Bagian hilir dari DAS Siak adalah pada Sungai Siak Besar yang terletak di desa Palas (Kabupaten Kampar) - Kota Pekanbaru – Kecamatan Perawang (Kabupaten Siak) – Siak Sri Indrapura (Kabupaten Siak) dan bermuara di Tanjung Belit (Sungai Apit, Kabupaten Siak).

Photo dari udara Sungai Siak yang melewati wilayah Kota Pekanbaru
http://www.skyscrapercity.com/showthread.php?p=27003712


Sungai Siak relatif datar dengan ketinggian 0,2 dpl (diatas permukaan laut) dan kemiringan 0,5%. Walaupun di bagian hulu terdapat variasi kemiringan yaitu sebesar 2–40%. Jenis tanah yang dialiri Sungai Siak adalah organosol gley humus dan podsolik merah kuning (bertekstur halus/liat, sedang/lempung dan kasar/pasir), dengan kedalaman topsoil antara 30-60 cm dan >90 cm dari atas permukaan tanah.

Wilayah Bagian DAS Siak Hulu sebenarnya memiliki banyak anak sungai seperti : Sungai Tapung Kanan, Sungai Tapung Kiri, Sungai Kasikan, Sungai Kepanasan, dan sungai-sungai kecil lainnya. Sedangkan Wilayah Bagian DAS Siak Hilir juga memiliki banyak anak sungai seperti : Sungai Siak Kecil, Sungai Perawang, Sungai Mentawai, Sungai Tualang, Sungai Basar dan Sungai Balam Tinggi.

PENDANGKALAN DAS SIAK
Penyebab utama penurunan kualitas Sungai Siak adalah limbah industri baik industri besar, menengah maupun kecil yang berada di sepanjang alur sungai Siak, antara lain industri minyak, industri pengolahan, sawmill, industri pulp dan pembuangan sampah (60% berasal dari rumah tangga), selain tingginya erosi yang disebabkan semakin intensif pengelolaan sumberdaya alam yang ada di hulu, seperti adanya penebangan liar (illegal logging), penebangan hutan berdasarkan Hak Pengusahaan Hutan (HPH), konversi hutan menjadi kawasan perkebunan (besar dan kecil), kegiatan pertambangan dan kegiatan budidaya lainnya.

Sungai Siak juga mengalami tingkat sedimentasi yang tinggi dengan penyebab : penggundulan hutan, fluktuasi debit yang besar, abrasi tebing (baik oleh masyarakat, perusahaan penebangan hutan maupun oleh gelombang kapal yang melewatinya). Erosi yang sangat besar di bagian hulu yang menyebabkan percepatan sedimentasi diakibatkan terutama oleh kegiatan penebangan hutan tak-resmi (illegal logging). Kerusakan lingkungan Sungai Siak disebabkan oleh pembuangan sampah dan limbah dari industri yang berada sepanjang aliran sungai, pelayaran, dan limbah rumah tangga di sekitarnya. Industri yang berada di tepian Sungai Siak seperti industri minyak, industri pengolahan, sawmill, industri pulp.

Pelayaran yang menggunakan Sungai Siak berupa pelayaran rakyat dan perusahaan yang mengusahakan kapal tanker, kapal peti kemas, kapal barang serta kapal cepat untuk penumpang. Pemerintah Propinsi Riau akhirnya membatalkan ijin perusahaan kapal cepat yang merusak tepian Sungai Siak.

Salah satu upaya lain adalah kebijakan pembangunan Jembatan "Tengku Agung Sultanah Latifah" di Kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak - Propinsi Riau. Jembatan ini dibangun dengan ketinggian 23 meter untuk mencegah masuknya kapal-kapal besar yang dapat merusak tepian Sungai Siak. Walau hal ini sangat merugikan Kota Pekanbaru secara ekonomi, tetapi langkah ini tetap dilaksanakan.

Sumber :
Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Riau
Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah Kota Pekanbaru