Menjadi Kutu Buku Tidak Harus di Pandang Sebelah Mata

Attayaya.net - Semua orang memiliki kegemaran dan hobi masing-masing yang disesuaikan dengan minat dari dalam dirinya. Salah satu hobi yang cukup banyak di pandang sebelah mata adalah menjadi penggemar buku. Orang yang suka baca buku kadang dianggap kepinteran, ngga gaul dan introvet. Eits, tunggu dulu. Jangan buru-buru ngejudge orang ya.

Membaca buku sebenarnya merupakan kebiasaan yang sangat baik, selain dapat menambah wawasan juga bisa meningkatkan kecepatan dalam menyerap tiap bacaan. Bahkan membaca sudah dicanangkan sebagai kebiasaan sejak masih di Taman Kanak Kanak. Banyak pihak yang mendukung gerakan membaca buku dari mulai pemerintah sampai orang per orang. Mereka bahkan rela masuk ke pelosok memanggul buku atau mendorong gerobak berisi buku untuk dibaca dari orang dewasa sampai anak-anak.

Perintah membaca sudah ada sejak zaman nabi bahkan orang-orang purba juga sudah membaca. Mereka bisa membaca cuaca hanya dengan melihat bintang. Bisa menulis walau dengan batu dan kayu. Jadi jangan bilang kemajuan gadget sekarang ini kita sudah tidak butuh buku. Sebaliknya buku selalu menjadi teman setia dengan banyak petualangan didalamnya. Berikut beberapa alasan kenapa menjadi kutu buku tidak harus dipandang sebelah mata.

kutu buku
stocksnap/pixabay

Semakin dewasa, kebiasaan membaca akan terlihat berkurang
Semua itu karena para pelajar sudah memiliki hobi baru atau kegiatan lainnya yang terasa jauh lebih menarik daripada membaca. Namun, beberapa yang bertahan akan lebih menekuni membaca dibandingkan orang lain. Mereka sanggup menghabiskan bacaannya dalam beberapa jam saja, meskipun bacaan tersebut sangatlah tebal atau bukan termasuk bacaan ringan.

Terlalu focus dengan membaca menimbulkan statement miring dari orang sekitar
Tidak sedikit lingkungan yang memang kurang mengapresiasi kebiasaan membaca. Hobi membaca seringkali disangkut pautkan dengan kutu buku sehingga orang tersebut lambat laun akan di kucilkan. Istilah kutu buku memang masih menjadi konotasi yang miring untuk beberapa orang. Dianggap sebagai orang yang penyendiri, kesepian dan tidak suka bersosialisasi.

Pengetahuan yang sangat luas sering membuat minder banyak orang
Banyak orang yang kurang nyaman berbicara dengan kutu buku karena luasnya ilmu yang mereka miliki. Pengetahuan yang sangat luas itu didapatkan tidak lain karena keinginan membaca mereka yang kuat telah membawa banyak pengetahuan baru ke dalam topik pembicaraan. Orang yang kurang nyaman ini akan memilih untuk agak menjaga jarak karena rasa ‘minder’ atau merasa kurang mampu dibandingkan kutu buku.

Kebiasaan membaca buku sering kali membuat orang lupa waktu hingga tidak memperhatikan kesehatan kulit karena masiha asyik dengan hobinya. Menggunakan handbody untuk kulit kering  dapat memberikan kelembapan maksimal. Rutin mencuci wajah dengan micellar water untuk kulit sensitif akan membantu merawat wajah. 

Jadi meskipun sering membaca wajahmu tetap cerah dan pe de menghadapi dunia. Yuk membaca!