Pesona Wisata Pulau Bintan yang Ngga Mahal-Mahal Amat

Attayaya.net - Bintan konon disebut-sebut sebagai destinasi wisata yang menyuguhkan sejuta keindahan. Disini kalian ngga hanya akan melihat pantai melulu tapi juga kuliner, religi, sejarah dan tentu saja adat budaya melayu yang masih dipegang erat. Bintan yang berada di provinsi Kepulauan Riau dengan ibukotanya Tanjung Pinang ini memiliki segudang keindahan serta sisa peradapan sejarah kerajaan melayu yang masih bisa dilihat hingga kini.

System pemerintahan di Bintan tergolong unik sih menurut aku. Mungkin hanya disini kalian bisa melihat tiga Pemerintahan sekaligus. Pemerintahan Kota Tanjungpinang yang terletak di Senggarang. Pemerintahan Kabupaten Bintan yang berpusat di Bandar Seri Bintan dan Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau di Pulau Dompak, Tanjungpinang. Yang mana Dompak ini merupakan satu wilayah khusus untuk menjalankan roda pemerintahan. Jadi kawasannya memang benar-benar khusus karena yang kelihatan hanya kantor-kantor pemerintahan. Bisa dibilang masyarakat tidak boleh tinggal disana. Private gitulah katakan.

Sebagai salah satu pulau terbesar di Kepulauan Riau serta bersebrangan dengan Singapura dan Johor Baru, Malaysia membuat masyarakat Bintan sering hilir mudik ke Singapura dan Johor Baru. Begitu pula sebaliknya. Bisa dibilang Bintan adalah pulau yang paling terkenal di dua Negara tersebut dan diperhitungkan setiap tahunnya ada ratusan wisatawan yang datang ke pulau ini. Ada banyak paket wisata pulau Bintan yang ditawarkan oleh perusahaan tour and travel dan pastinya laris manis diserbu baik wisatawan local maupun mancanegara.

Menurut kalian kira-kira apa yang menjadi daya tarik pulau Bintan sehingga menjadi salah satu destinasi wisata favorit dunia? Tidak lain karena pulau ini menyajikan keindahan panorama alamnya yang indah. Ada beberapa lokasi wisata yang memang kudu merogoh kantong lebih dalam. Tapi jangan khawatir ada kok destinasi wisata di pulau Bintan yang ngga mahal-mahal amat, yuk kita kepoin.

Pada masa Kesultanan Johor pulau Bintan merupakan tempat favorit bagi kapal dagang India dan Cina termasuklah Pulau Penyengat ini. Sedikit mengulik sejarah kita ya. Pada pada abad ke-18, pedagang dari Eropa, Portugis, Belanda dan Inggris saling bertarung memperebutkan pulau Bintan. Pada waktu itu, pulau ini bagian dari Semenanjung Melayu yang dikuasai oleh Kesultanan Johor-Riau, dan diduduki secara berganti antara Johor – berada di Malaysia saat ini - dan pulau Bintan, berada di Indonesia saat ini. 

Pada 1884 Inggris dan Belanda menutup pertentangan mereka di pulau ini dengan menandatangani Treaty of London, yang kemudian semua wilayah teritoris utara Singapura diberikan pada Inggris, sementara wilayah teritoris selatan Singapura diserahkan pada Belanda. Sejak saat itu takdir dan sejarah wilayah utara dan selatan Singapura dipisahkan. Singapura menjadi pusat perkembangan dagang Inggris, sedangkan Belanda berkonsentrasi di Jakarta dan Jawa, meninggalkan kepulauan Bintan

Sejak saat itu Pulau Bintan mengalami pasang surut sampai dalam beberapa decade hubungan persahabatan Antara Indonesia-Singapura membaik dan terjadilah penandatanganan Antara kedua belah pihak untuk membangun Bintan secara bersama-sama yang akan menguntungkan dua Negara dalam zona perdagangan bebas yaitu Batam-Bintan-Karimun. Pertumbuhan ekonomi masyarakat yang tadinya menurun secara perlahan mengalami kemajuan termasuklah penduduk di sekitar pulau Penyengat.

wisata-kepulauan-riau
google
Napak Tilas Sejarah Kesultanan Johor di Pulau Penyengat
Pulau Penyengat merupakan pulau kecil dengan panjang sekitar 2.000 dan lebar lebih kurang 850 meter. Untuk ukuran seluas ini Pulau Penyengat menjadi terasa sangat private. Dari kota Tanjung Pinang kita harus menaiki perahu bermotor atau lebih dikenal dengan pompon dengan waktu tempuh sekitar 35 menit sampailah kita ke Pulau Penyengat. Dikelilingi oleh air laut membuat pulau Penyengat menjadi destinasi wisata yang menawarkan kesempatan untuk surfing, bertualang dan ekowisata untuk pelajar dan keluarga dan juga ideal untuk bersantai dan belajar sejarah.
Hal pertama yang dirasakan adalah kehangatan warganya. 

Disini hampir semua orang mengenal satu sama lain. Bisa dibilang tetangga yang di ujung timur pasti kenal dengan tetangganya yang berada di ujung barat. Setidaknya begitulah pengakuan salah satu warga ketika aku bertanya tentang masyarakat di Pulau ini. Destinasi wisata sejarah kental ada disini. Kalian bisa melihat masjid Raya Sultan Riau yang berada di jantung pulau Penyengat. Jangan khawatir ngga ketemu karena warna masjid ini kelihatan mencolok dengan warna hijau kuning yang terang membuatnya berbeda dari yang lain. 

Konon pembangunan masjid ini membutuhkan waktu setidaknya 40 tahun sebab sambungan Antara bata masjid tidak menggunakan semen tapi dari putih telur. Kebayangkan betapa orang dulu-dulu itu tidak ragu menantang diri sendiri. Aku ngga kebayang gimana caranya bikin masjid semegah ini dengan putih telur sebaga alat penyambungnya. Selain masjik Raya Sultan Riau ada juga makam-makam raja Johor serta keluarga dan lainnya. 

Ada banyak makam yang dulunya mereka adalah keturunan raja atau orang-orang yang berjasa pada masa kesultanan. Jadi karena sifatnya wisata sejarah tentu ngga membutuhkan budget yang mehong kan. Sebab untuk mengunjungi makam ini kalian tidak dipungut bayaran. Hanya saja diharapkan menjaga adab kesopanan serta menjaga prilaku selama berada di pulau ini.
 
wisata-kepulauan-riau

Nikmati destinasi wisata alam gratis di Pulau Penyusuk
Mungkin banyak orang mengenal pantai Trikora sebagai tujuan wisata bahari yang menakjubkan. Eh tapi jangan salah ya. Karena 40 menit dari pantai Trikora kalian akan menemukan Pulau Penyusuk yang masih alami. Sankin alaminya karang yang tumbuh disini dapat dinikmati keindahannya dari perairan yang dangkal. So, buat kalian yang ngga pandai berenang bisa kok main air tanpa takut tenggelam. 

Pulau Penyusuk belum dikembangkan sebagai destinasi wisata komersil jadi kalau masuk kesini masih gratis loh. Hayoo siapa yang ngga pengen coba? Kalian bisa bersantai bersama keluarga sembari menikmati semilir air laut, bermain pasir dan mandi sepuasnya. Satu lagi nih, Pulau Penyusuk memiliki pasir putih yang lembut banget. Yang harus kalian ingat adalah tetep jaga keamanan diri ya sebab karang disini masih terjaga jadi jangan sembarangan. Biar gratis kudu tetap dijaga alamnya supaya ngga rusak.
 
wisata-kepulauan-riau
travelingyuk.com
Mengunjungi ikon kota Tanjungpinang di Pantai Sakera
Pantai Sakera ini sangat popular untuk warga masyarakat Pulau Bintan karena selain menikmati keindahan pantainya, kalian juga bisa pepotoan di ikon Pulau Bintan apalagi kalau bukan siput gonggong. Setiap akhir pekan pantai Sakera ini akan ramai dikunjungi tidak hanya wisatawan local tapi juga dari luar negeri misalnya Singapura, Malaysia sampai mas dan mbak bule juga ada. Pantai Sakera merupakan salah satu destinasi wisata murah tapi ngga murahan. Kalian tetap bisa menghabiskan liburan bersama keluarga dengan suasana yang nyaman dan ekonomis.

Akses ke Pulau Bintan tidaklah sulit karena sebagai pulau yang banyak diburu para wisatawan perbaikan transportasi terus dikembangkan dari tahun ke tahun. Ada banyak paket perjalanan wisata ke pulau ini. Kalian bisa cek di pake wisata Pulau Bintan traveloka dan nikmati berbagai fasilitas serta penawaran lainnya yang tentu sulit untuk diabaikan.