Situ Lengkong Panjalu Ciamis, Wisata Religi yang Dipopulerkan Gus Dur

Attayaya.net - Wisata Situ Lengkong Panjalu Ciamis merupakan destinasi wisata alam berbau religi yang banyak dikunjungi. Apalagi semenjak didatangi mantan Presiden Indonesia (Alm.) Gusdur di tahun 2000 lalu, namanya semakin dikenal masyarakat luas. Di sini pengunjung selain menikmati pemandangan memukau, juga dapat melalukan ziarah di makam Prabu Hariang Kencana yang merupakan anak Raja Panjalu, Sanghiyang Borosngora.

Wisata ini sendiri tidak hanya didatangi oleh wisatawan lokal dari Indonesia seperti Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera dan sebagainya. Ada pula banyak wisatawan asing seperti Singapura, Malaysia hingga Brunai Darussalam juga berkunjung ke tempat ini. Jumlahnya dapat mencapai ribuan apalagi ketika hari-hari spesial seperti Idul Fitri.


Daya Tarik Wisata Situ Lengkong Panjalu Ciamis

Mengambil referensi dari media online populer di Ciamis, beberapa daya tarik yang ada di Situ Lengkong yaitu makam Prabu Hariang Kencana. Makam ini terletak di sebuah pulau kecil bernama Nusa Larang atau Nusa Gede dan berada di tengah danau Situ Lengkong. Untuk sampai ke makam ini, maka wisatawan perlu menaiki perahu untuk menyeberang.

Selain makam tersebut, salah satu daya tarik dari objek wisata ini yaitu adanya air zam-zam yang bersumber dari danau Situ Lengkong. Air ini ditampung di sebuah tempat penampungan air dan pengunjung dapat meminum atau membawa air tersebut dengan menyalakan kran yang ada. Air zam-zam ini diyakini dapat membawa berkah. Untuk menjamin kebersihan airnya sendiri maka air tersebut disuling memakai sistem penyulingan yang sederhana.

Air ini digunakan untuk banyak hal oleh para pengunjung salah satunya untuk berwudhu sebelum berziarah dan tawasul ke makam Prabu Hariang Kencana. Ada juga yang sengaja menampung air tersebut ke dalam botol plastik untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Mereka melakukan ini karena percaya bahwa air yang berasal dari Danau Situ Lengkong juga mengandung air zam-zam yang berasal dari tanah suci Mekkah.

Hal ini berawal dari cerita ketika Raja Panjalu yaitu Borosngora pergi ke Mekkah dan pada akhirnya memutuskan untuk menjadi pemeluk agama Islam pada abad ke-7. Nama yang sebelumnya Borosngora sekarang dikenal sebagai Syeh Abdul Iman. Borosngora yang Sekarang sudah menjadi Abdul Iman pun memutuskan untuk menyebarkan ajaran Islam di Indonesia. Ketika pulang dari Mekkah, beliau tidak lupa membawa air zam-zam dan melemparkannya ke sebuah lembah yang secara ajaib berubah menjadi sebuah danau yang sampai sekarang dikenal sebagai Danau Situ Lengkong Panjalu Ciamis.

Meski air zam-zam ini banyak yang menyakini dapat mendatangkan berkah, namun pada akhirnya air tersebut hanyalah sebagai perantara. Soal keberkahan tentunya dikembalikan lagi pada masing-masing individu. Misalnya dengan terus belajar untuk ridho dan istiqomah kepada Allah SWT serta beribadah dengan sungguh-sungguh.

Sejarah Raja Borosngora 

Seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, Raja Borosngora sendiri mulai menyebarkan agama Islam di tanah air setelah kembali dari tanah suci Mekkah, Arab Saudi. Banyak orang yang datang berziarah ke makam ini karena sejak dahulu Borosngora juga dikenal sebagai wali yang memiliki peran besar dalam mengislamkan Kerajaan Panjalu dan sekitarnya.

Sebetulnya tidak hanya menyebarkan syiar Islam di daerah Situ Lengkong Panjalu, namun Raja Borosngora juga menyebarkannya dengan berkeliling ke banyak daerah di Nusantara. Di sepanjang perjalanannya dan persinggahan ke beberapa daerah tersebut, Borosngora mendapatkan banyak nama julukan sekitar 40 nama sendiri. Pemberian nama ini diberikan oleh masyarakat atau penduduk tiap daerah yang Borosngora datangi sebagai bentuk penghormatan.

Contohnya seperti di Bogor, Borosngora dikenal dengan sebutan Syeh Jalu. Kemudian ada pula yang menyebutnya dengan nama Syair Muhamad di Subang atau Sunan Rahmat Suci di Garut. Berbeda lagi dengan di Lampung, Borosngora lebih dikenal sebagai Bagus Ali.

Borosngora sendiri dikenal dengan kesaktiannya yang luar biasa dan itulah sebabnya beliau suka menantang jawara lain untuk ditaklukkan. Sampai pada akhirnya dia menantang Sayyidina Ali ketika berada di Arab, Borosngora pun kalah dan semenjak itu justru menjadi murid Sayyidina Ali dan akhirnya memutuskan menjadi pemeluk agama Islam.

Situ Lengkong Dikunjungi Ribuan Wisatawan 

Tiap tahunnya objek wisata Situ Lengkong Panjalu didatangi oleh ribuan wisatawan, bahkan dapat mencapai angka sekitar 300 ribuan. Hal ini juga dikatakan oleh Kabid Bidang Destinasi Parawisata Kabupaten Ciamis.

Objek wisata religi Situ Lengkong Panjalu ini semakin menjadi destinasi wisata utama di Ciamis setelah Pangandaran berpisah dan memilili jumlah pengunjung terbanyak. Selain karena memang tempat ini menawarkan pemandangan alam yang memukau, Situ Lengkong juga lebih terkenal setelah dikunjungi oleh mantan Presiden RI Alm. Gusdur.

Saat itu Gusdur beralasan ingin berziarah ke makam Prabu Hariang Kencana dan rupanya kunjungan yang dilakukan dapat membawa dampak positif bagi pariwisata yang ada di Situ Lengkong Panjalu Ciamis. Banyak yang berkunjung terutama masyarakat Muslim.

Akses ke wisata ini sendiri sangat mudah dan jika ingin berkunjung ke makam, dapat menyewa perahu dan menaikinya dengan harga sangat terjangkau. Di sini juga disediakan fasilitas lengkap seperti tempat parkir yang luas, kamar mandi serta berbagai macam sentra oleh-oleh.