Berbagai Kebiasaan Mandi di Dunia

Turki
Berabad-abad lalu, orang Turki percaya bahwa dengan mandi, mereka memanjakan tubuh dan jiwa mereka. Seperti Jepang, Turki juga punya tradisi mandi bersama-sama dalam satu ruangan. Mereka punya rumah mandi yang mereka sebut Hamman. Mereka percaya, dengan mandi di Hamman, dapat membuat awet muda, dan juga menyembuhkan beberapa penyakit, seperti diare, kudis, demam, rematik, dan bahkan impotensi.

Orang Turki punya cara yang berbeda ketika mandi di pemandian umum ini. Sebelum mandi, mereka melakukan pemanasan dengan sedikit berolahraga. Setelah itu mereka lantas sauna, yang gunanya untuk mengeluarkan keringat dan kotoran di dalam badan. Baru kemudian masuk ke dalam kolam berisi air dingin.
Wanita Turki pun punya tradisi yang agak berbeda dengan kaum prianya. Sebelum mandi, mereka membalur sekujur tubuhnya dengan Halawa yang terbuat dari campuran gula, madu, buah zaitun, anggur, nanas, dan lemon yang dimasak, seperti lulur. Mereka mendiamkan lulur mereka itu agar meresap ke dalam kulit, lantas, sepuluh menit kemudian, mereka membasuhnya dengan air hangat. Mereka percaya, kulit akan menjadi lebih indah, harum, dan bersinar dengan ramuan ini.

Italia
Nenek moyang orang italia, orang Romawi, sudah lama melakukan ritual membersihkan tubuh. Bagi bangsa Romawi, mandi adalah ritual suci yang agung. Karena itu, tak heran orang Romawi tahan berada di dalam kamar mandi selama berjam-jam.
Bangsa Romawi punya cara khusus untuk mandi ini. Pertama, mereka berolahraga hingga mengeluarkan keringat. Olahraganya pun bukan sekadar pemanasan seperti orang Turki. Mereka berolahraga berat, hingga keringat mengucur deras ditubuh mereka.
Setelah berkeringat, dan mereka menghapus keringat itu, orang Romawi membaluri sekujur tubuh mereka dengan ramuan tertentu. Mereka mendiamkan ramuan ini untuk beberapa saat hingga resap kedalam kulit, lantas, baru mereka masuk ke dalam kolam yang berisi air panas atau dingin. Agar tubuhnya berbau harum, bangsa Romawi biasa menaburkan kelopak bunga mawar merah di atas permukaan air kolam. Bahan ini diyakini mengandung antiseptik dan vitamin C untuk menghaluskan kulit.

Skandinavia
Menurut kepercayaan orang Skandinavia, mandi berarti membersihkan seluruh tubuh. Karena itu, ketika mandi, mereka membasuh, menyikat dan menggosok seluruh bagian tubuh mereka dari ujung rambut hingga ujung kaki. Mereka percaya, dengan mandi sebersih-bersihnya, aliran darah dalam tubuh akan lancar, sekaligus mengangkat kotoran dan melembutkan kulit.

Asal-Usul Mandi

Sejak 300 tahun lalu, bak madi sudah dikenal dikalangan orang kaya di Yunani dan Romawi. Sudah pula dilengkapi saluran air panas maupun dingin. Namun waktu itu belum ada kran. Mandinya ya berendam saja. Yang tidak kaya, mandi di kolam besar di pemandian umum bersama-sama banyak orang.
Sekitar tahun 1600-an, pemandian-pemandian umum menjadi mode. Bahkan di beberapa daerah, orang mandi (tepatnya berendam) selama 24 jam di pemandian umum seperti itu! Ini sabagai cara untuk penyembuhan penyakit.
Tempat pemandian umum lebih baru kemudian muncul dalam dua bentuk: terbuka dan tertutup. Pemandian terbuka di selenggarakan di tempat-tempat seperti pantai-pantai dan tepi danau. Pemandian tertutup disediakan di rumah-rumah dan gedung. Di kedua macam tempat pemandian ini biasanya disediakan alat-alat terkenal yang mempromosikan kebersihan dan sebagai rekreasi (sudah mulai mengarah kebersihan, kan!). Misalnya mandi dengan bak mandi (bathtub), mandi dengan air mancur (shower bath), dan kolam renang. Semua ini tidak muncul bersamaan, namun berkembang dari waktu ke waktu. Kini umumnya mandi ada dua macam: mandi biasa untuk membersihkan dan mandi khusus untuk kesehatan dan untuk penyembuhan penyakit. Kini kita menggunakan sabun sebagai pembersihan. Konon. dulu orang Romawi memakai pasir dan penggosok kulit untuk membersihkan tubuh waktu mandi.

(Majalah Alia)