Sejarah Kemerdekaan Indonesia dan Perjuangannya

Attayaya.net - Sebelum merdeka, Indonesia melewati begitu banyak perjuangan yang luarbiasa. Hal itu jelas terlihat mengingat begitu banyaknya negara-negara yang mencoba menguasa negara Indonesia. Mulai dari kedatangan bangsa-bangsa eropa seperti bangsa portugis, bangsa spanyol, masa penjajahan belanda, sampai dengan masa penjajahan jepang. Berikut penjelasan secara detail mengenai sejarah kemerdekaan Indonesia dari masa ke masa:
 



1.    Masa Penjajahan Bangsa Portugis
Bangsa portugis merupakan bangsa pertama yang melakukan penjajahan di Indonesia. Penjajahan ini dimulai pada tahun 1509 di Malaka. Dipimpin oleh Alfosnos de Albuquerque, bangsa portugis berhasil menguasai malaka tepatnya pada tanggal 10 Agustus 1511. Kemudian menguasai madura sampai dengan ternate.

Melihat hal tersebut, rakyat Indonesia tentu tidak diam begitu saja. Rakyat yang berasal dari Demak di sunda kelapa mencoba melakukan perlawanan yang terkenal dengan sebutan Fathaillah. Melalui perlawanan tersebut, bangsa Portugis berhasil dipukul mundur.

2.    Masa Penjajahan Bangsa Spanyol
Melalui bangsa portugis, bangsa eropa lain mulai mengikuti jejaknya. Jejak tersebut diikuti bangsa Spanyol yang memusatkan penjajahannya untuk menguasai Tidore. Akibatnya, terjadi persaingan antara bangsa Portugis dan Spanyol untuk menguasai kawasan Maluku.

Persaingan tersebut semakin diperuncing tatkala Spanyol mulai membangun benteng di Tidore. Hingga persekutuan keduanya berujung pertempuran sengit yang menimbulkan banyak kerugian pada tahun 1527. Mengetahui banyaknya kerugian yang ditimbulkan. Akhirnya bangsa Portugis dan Spanyol membentuk suatu perjanjian yang disebut perjanjian Saragosa.

3.    Masa Penjajahan Belanda
Belanda datang ke Indonesia setelah penjajahan portugis berakhir pada tahun 1602. Di bawah pemimpinan Cornelius de Houtman, Belanda masuk melalui Banten. Mereka berencana menguasai Indonesia melalui pasar rempah-rempah. Dengan strategi Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada tahun 1602, belanda mulai menyusun rencananya. Sayangnya, banyaknya persaingan perdagangan membuat VOC tidak berjalan mulus. VOC berpindah-pindah mulai dari banten, menuju sulawesi selatan, dan kemudian berpindah kembali menuju Yogyakarta. Dan akhirnya bubar pada tanggal 1 Januari 1800 setelah kalah dari Perancis.

Sayangnya tidak sampai disitu. Belanda kembali membuat strategi baru berupa memaksa rakyat Indonesia untuk kerja paksa. Yaitu membuat jalan raya dari Anyer sampai Panarukan. Selain itu, di indonesia, belanda juga menerapkan sistem tanam paksa atau cultuur stelsel.

4.    Masa Penjajahan Jepang
Kepedihan Indonesia tidak sampai pada penjajahan negara Belanda saja. Setelah dikuasai Belanda selama 350 tahun, Jepang datang untuk menjajah Indonesia. Belanda menyerah tanpa syarat pada tanggal 8 Maret 1942 melalui perjanjian Kalijati yang dilakukan bersama Jepang.

Penjajahan ini berlangsung cukup lama, dimulai pada tahun 1942 dan baru berakhir pada tanggal 17 agustus 1945. Meskipun sempat mendapatkan sambutan hangat dari bangsa Indonesia. Namun akhirnya, Indonesia mulai menyadari bahwa Jepang tidak lain hanya seperti negara-negara lainnya. Bahkan pada masa penjajahan Jepang, rakyat Indonesia mengalami kesengsaraan akibat perlakuannya yang sangat kejam.

Sejarah Kemerdekaan Indonesia dalam Melakukan Perlawanan
Merasakan berbagai kesengsaraan tersebut, rakyat Indonesia tak henti-hentinya melakukan perlawanan. Di bawah pimpinan Tengku Abdul Jalil rakyat Cot Plieng Aceh melakukan perlawanan terjadap jepang. Melalui peralatan yang sederhana, rakyat melakukan perlawanan atas serangan mendadak yang dilakukan Jepang di pagi buta. Dengan kegigihan tersebut, akhirnya pasukan Jepang berhasil mundur dan kembali ke Lhokseumawe.

Serangan demi serangan Jepang berhasil digagalkan oleh rakyat. Hingga pada serangan yang ketiga, serangan Jepang membakar masjid berhasil melumpuhkan perlawanan rakyat sementara. Dan berakhir pada tertembaknya teuku Abdul Jalil saat sedang shalat.

Perlawanan lain yang cukup terkenal yaitu PETA di daerah Blitar, Jawa Timur. Di bawah pimpinan Syodanco Supriyadi, Swodanco Muradi dan Dr. Ismail, perlawanan PETA dibentuk karena persoalan pengumpulan padi, romusha dan heiho yang dilakukan diluar batas perikemanusiaan. Sayangnya, perlawanan yang termasuk perlawanan terbesar di jawa ini berakhir dengan dihukum matinya empat perwira dan tiga lainnya disiksa. Akibat tipu daya Jepang melalui kolonel katagiri.

Puncak Sejarah Kemerdekaan Indonesia Menuju Kebebasan
Penjajahan jepang berakhir setelah kekalahannya pada tentara sekutu di perang dunia II. Mendengar kekalahan tersebut, dipimpin oleh Radjiman Widyodiningrat cepat-cepat rakyat Indonesia membentuk BPUPKI (Badan Penyelidikan Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Cosakai. Yang kemudian diganti menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai dengan alasan mempertegas keinginan serta tujuan bangsa Indonesia untuk merdeka.

Pada tanggal 10 Agustus 1945, berita menyerahnya jepang pada sekutu terdengar ditelinga Sutan Syahir melalui radio. Akibatnya, pejuang bawah tanah segera mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Dan menolak kemerdekaan yang akan diberikan Jepang sebagai hadiah.

Setelah kepulangan Soekarno Hatta dan Radjiman, Sutan Syahir segera mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Tidak hanya itu, pada tanggal 14 agustus 1945, golongan muda juga mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun tetap saja, golongan tua tak ingin gegabah. Golongan tua tak ingin terjadi pertumpahan darah kembali setelah proklamasi.

Peristiwa Rengasdengklok dan Perumusan Teks Proklamasi
Akhirnya, pada tanggal 16 Agustus 1945 terjadilah peristiwa Rengasdengklok. Pada peristiwa tersebut, mereka kembali meyakinkan Soekarno Hatta bahwa Jepang benar-benar telah menyerah dan apapun akibatnya, para pejuang siap menanggung segala resikonya.

Teks proklamasi mulai dirumuskan setelah tiba di Jakarta. Rapat perumusan tersebut dilaksanakan di rumah laksamana Muda Maeda pada pukul 02.00-04.00 dini hari. Para penyusun tersebut antara lain Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta, dan juga Mr. Ahmad Soebarjo. Pada akhir perumusan, atas usulan Sukarni teks proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta.

Sejarah Kemerdekaan Indonesia dan Pengesahan Dasar Negara
Dan pada tanggal 17 Agustus 1945, dikediaman Soekarno, tepatnya pada jalan Pegangsaan Timur 56 pada pukul 10:00  Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi disambung dengan pidato singkat. Dilanjutkan dengan pengibaran bendera merah putih dan sambutan Soewirjo, wakil walikota Jakarta pada masa itu.

Dan pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengesahkan Undang-undang Dasar sebagai dasar negara Republik Indonesia. Saat itu, terpilih juga Ir. Soekarno sebagai presiden pertama Indonesia serta M. Hatta sebagai wakilnya.