Kilas Balik Sejarah revolusi industry di Berbagai Belahan Dunia

Attayaya.net - Perjalanan Sejarah Revolusi Industry di Indonesia

Berbicara mengenai sejarah revolusi industry di indonesia, seolah akan membawa kita menuju ingatan tentang peristiwa Aufklarung. Peristiwa yang terjadi di Eropa pada masa itu, ternyata mampu membuat perubahan besar-besaran, khususnya dalam hal ilmu pengetahun.

Tidak hanya itu, perubahan itulah yang akhirnya menjadi awal perkembangan serta perubahan hidup seperti sekarang ini. Adapun contoh sejarah revolusi industry yang sampai sekarang masih digunakan yaitu mesin uap. 

Memahami mengenai revolusi industry. Revolusi industry bisa diartikan sebagai suatu masa di mana dunia industri mengalami perubahan yang besar-besaran. Dimana pada saat itu, pekerjaan yang semula dikerjakan dengan tenaga manusia, beralih menjadi tenaga mesin. Friedrich Engels dan Louis Auguste Blanqui sendiri mulai memperkenalkan revolusi industri pada pertengahan abad ke XIX. 

Sedangkan sejarawan ekonomi asal inggris, T.S. Ashton berpendapat bahwa resolusi industry terjadi pada tahun 1750-1830. Meskipun sebenarnya, revolusi industri bukan hanya terjadi satu kali. Namun terjadi menjadi dua fase.


Sejarah Revolusi Industry di Indonesia Fase Pertama
Pada fase pertama, sejarah revolusi Industry di Indonesia terjadi di bidang tekstil. Perubahan ini sendiri, diawali penemuan dan dibuatnya alat pemintal benang oleh James Hargreaves pada tahun 1767 yang kemudian diberi nama “Spinning Jenny”.

Karena belum sempurna, alat pemintal benang pertama tersebut akhirnya kembali disempurnakan oleh Richard Arkwright. Pada penyempurnaannya, Richard membuat alat pemintal yang mampu menghasilkan benang lebih halus dengan bantuan air sebagai tenaganya. 

Dari penemuan alat pemintal benang yang telah disempurnakan inilah. Pada masa itu, banyak bermunculan pabrik yang kemudian melakukan produksi massal dalam industri katun. Tidak sampai di situ saja, fase pertama dalam sejarah revolusi industry di Indonesia juga dimulai dengan munculnya mesin uap. Kemunculan mesin uap inilah yang kemudian merubah produksi benda-benda industri pada masa itu. 

Terciptanya mesin uap sendiri terjadi ketika James Watt melihat mesin pompa air yang diciptakan Thomas Newcomen pada masa itu. Dan dari sana, James Watt kemudian memodifikasi mesin yang menggunakan tenaga uap itu menjadi mesin yang lebih efisien. Hingga akhirnya, mesin buatan James Watt juga menginspirasi munculnya benda industry baru seperti kereta api penumpang (George Stephenson) serta kapal uap (Robert Fulton). 

Sejarah Revolusi Industry di Indonesia Fase Kedua
Revolusi industry mulai berkembang dan memasuki fase baru atau fase kedua pada tahun 1860. Tepatnya revolusi industry yang bisa juga disebut sebagai revolusi industri kedua ini, terjadi di antara abad ke 19 dan abad ke 20.

Pada fase ini, revolusi industry identik dengan teknologi. Sehingga selain disebut sebagai revolusi industri kedua. Fase ini juga sering disebut sebagai revolusi teknologi. Perubahan industri yang terjadi pada fase kedua ini antara lain, yaitu:

•    Pembangunan jalan rel
•    Penggunaan mesin yang semakin meluas
•    Produksi besi dan baja massal
•    Penggunaan tenaga uap semakin meningkat
•    Dan munculnya listrik


 

Faktor-Faktor yang Mendorong Terjadinya Revolusi Industri
Terjadinya revolusi industri di dunia tentu bukan tanpa alasan. Di baliknya, ada beberapa faktor yang menyebabkan revolusi industri bisa terjadi. Dari beragam sebab ini juga sejarah revolusi industry di Indonesia dimulai. Berikut ini beberapa hal yang mendorong terjadinya revolusi industri diberbagai belahan dunia:

1.    Terjadinya Peristiwa Aufklarung di Eropa
Pada awal, telah dibahas bahwa dalang dibalik terjadinya perubahan besar dalam industry yaitu peristiwa aufklarung di Eropa. Pada abad ke 18 manusia benar-benar memeras kemampuan otaknya sehingga penemuan benda baru dibidang industri mulai banyak ditemukan. Peristiwa ini banyak mempengaruhi kehidupan manusia diantaranya memaksimalkan akal manusia untuk memunculkan ideologi baru seperti berkembangnya faham liberalisme dan nasionalisme.

Secara umum peristiwa aufklarung Eropa merupakan titik balik dari abad kegelapan. Pada masa aufklarung manusia mulai mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan memaksimalkan dan mengedepankan kemampuan akal dan diri sendiri untuk memecahkan segala persoalan dalam kehidupan.

2.    Tuntutan Produksi Massal
Kemunculan golongan kelas baru di Eropa pada masa itu, memaksa pabrik untuk melakukan peningkatan produksi barang. Perdagangan di eropa yang semakin ramailah yang membuat hal tersebut terjadi. Ditambah pada masa itu, produksi barang Inggris memang memegang peran sebagai produk yang memiliki kualitas terbaik  di Eropa.

Dengan desakan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi, tuntutan untuk produksi massal tentu harus dilakukan. Beberapa tokoh akhirnya muncul dibalik peristiwa aufklarung ini, diantaranya ialah: Francis Bacon, John Locke, Sir Isaac Newton, J.J. Rousseau dan Voltaire.

3.    Berkembangnya Imperialisme dan Kolonialisme pada Masa Itu
Pada masa itu, secara bertahap Inggris mulai menguasai banyak daerah. Banyaknya daerah jajahan inilah yang membuat Inggris memiliki cadangan sumber daya alam yang semakin bertambah. Situasi tersebut semakin lengkap, karena daerah mereka menjadi pasar dari barang yang mereka produksi.  

4.    Kemunculan Golongan Kaya Baru
Bisa dibilang peningkatan taraf hidup masyarakat Inggris pada masa itu benar-benar berhasil. Hal itulah yang membuat Bank Nasional Inggris memiliki banyak modal dalam kegiatan perbankan mereka.
Melalui modal banyak yang mereka miliki dari bank Inggris inilah. Peminjaman modal bagi para pengusaha di Inggris benar-benar terbuka lebar. Hal itulah yang akhirnya membuat industri-industri baru muncul di Inggris.


Sebenarnya tidak hanya di Inggris namun juga di negara-negara lain seperti Prancis, bahkan Indonesia pun merasakan dampak dari revolusi industri ini. Di Prancis mulai tumbuh subur paham-paham baru yang menuntut semakin bebasnya masyarakat untuk berfikir tentang rasionalisme, empirisme, kantianisme, idealisme, politisme dan banyak lagi. Di Indonesia berdampak dengan diterapkannya Politik Etis oleh Pemerintah Kolonial Belanda.