Penyamun Menyanyah

Dalam khazanah bahasa Melayu, terdapat suatu kata yang jarang digunakan yaitu Menyanyah dan Menyamun. Menyanyah dapat diartikan "berkata/bercakap yang macam-macam, kadang tidak sesuai topik pembahasan". Agak sedikit berbeda dengan meracau atau pun merepek. Menyanyah, meracau dan merepek itu hampir mempunyai pengertian yang sama. Sedangkan kata Menyamun diartikan sebagai tindakan mengambil sesuatu. Orangnya disebut Penyamun. Mungkin kita pernah tahu atau ingat dengan novel karangan Sutan Takdir Alisyahbana berjudul ANAK PERAWAN DI SARANG PENYAMUN. Apa jadinya jika Menyanyah di gabung dengan Penyamun?

Seperti yang sudah diketahui khalayak ramai, tentu saja gabungan tersebut menjadi Penyamun Menyanyah ataupun Menyanyah Penyamun.

Penyamun Menyanyah berarti seorang yang melakukan tindakan mengambil hati orang lain dengan cara tidak biasa. Lha kalo Menyanyah Penyamun berarti kebalikannya yaitu mengambil hati orang lain dengan cara tidak biasa yang dilakukan oleh seseorang. Gitu aja kok repot....

Penyamun Menyanyah sekarang sudah tobat. Tobat setobat-tobatnya sehingga harus mengganti nama tapi ga pake potong kambing, menjadi
"Blog Bang Ais : Bukan Sarang Penyamun Lagi...!!".
Lho menceritakan Bang Ais rupanya. Ya iyaaaalaaaaahhhhh wkwkwkwkwkwkwkwkwkw..... (meniru cara ketawa Bang Ais). Bang Ais khan baek hati dan tidak sombong serta suka menabung juga suka pipis di celana. haiiiyaaaaaaaaaahhhh.... pis man.
Pis man khan berarti orang yang suka pipis di celana.

Yup bener, Bang Ais telah tobat menjadi penyamun tetapi blognya tetap selalu bisa mengambil hati orang lain, sehingga orang2 pada seneng kalo datang kesana. Contohnya : pas aku datang kesana, aku diberi award.... hehehehehehehe
Makasih banyak Bang Ais.

Dan untuk menyenangkan hati orang lain aku meneruskan award ini ke Fanny supaya pegel kakinya dah ilang (bukan kakinya yang ilang). Walaupun aku ga dapet oleh-oleh darinya sehabis pulang jalan2 ke Malaysia (huuuuh awas ya).