Suaka Margasatwa Bukit Rimbang dan Bukit Baling, Blogger Bertuah dan TIM TPU WWF

Menyebrangi sungai dan meneruskannya dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 3 km. Ini perjalanan kami dari Komunitas Blogger Bertuah dengan BertuahTV ke Camp Tiger Protection Unit WWF (World Wide Fund for Nature). Camp ini terletak di tepi Sungai Tapi di luar Suaka Margasatwa Bukit Rimbang dan Bukit Baling (SMBRBB) atau biasa disebut Bukit Rimbang Baling. Kalo dari Pekanbaru arahnya menuju Taluk Kuantan, melewati Simpang Desa Gema lalu sekitar 30 menit sekitar Simpang Koran belok kanan melewati areal perkebunan akasia PT. RAPP. Berada di Desa Petai Kecamatan Singingi Hilir di Kabupaten Kuantan Singingi - Riau. Perjalanan menempuh jarak waktu kurang lebih 3 jam.

Psssssst.... jangan ngliatin paha kami yaaaa....
Jiahahahahahaha.....

Perjalanan Bertuah kali ini dimulai pada Sabtu (13/12/14) dengan tujuan untuk mengenal lebih jauh bagaimana kondisi hutan yang ada di Riau, khususnya di SMBRBB. Selain itu kami juga akan mendokumentasikan dalam video tentang beberapa kegiatan yang dilakukan oleh TPU WWF di sekitar camp mereka.

Tim TPU dibentuk sebagai unit kerjasama antara Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dengan WWF untuk merespon secara cepat kegiatan yang berkaitan dengan ancaman langsung dan tidak langsung terhadap Harimau Sumatera dan satwa liar lainnya. Tim ini menjaga dua kawasan yang dilindungi yakni SMBRBB dan Hutan Lindung Bukit Batabuh.

Hutan konservasi yang terletak di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi dahulunya memiliki tutupan hutan sekitar 136 ribu ha, namun tutupan hutan kini mulai menyusut seiring aktivitas perambahan, illegal logging dan alih fungsi hutan menjadi hutan budidaya.

Ceritanya perjalanan diteruskan hingga akhirnya tim bertemu dengan Sungai Tapi. Kali ini Bertuah harus berpetualang karena harus melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. Sungai yang biasanya bisa dilalui mobil ini, hari tersebut sedang banjir dan sedikit berbahaya jika tetap dipaksakan untuk menyebrang karena arusnya cukup deras. Dengan tekad membara dan darah berkobar-kobar untuk mendokumentasikan Rimbang Baling dalam vidio dan tulisan, kami akhirnya tetap menyebrang, ditambah dengan berjalan kaki menempuh jarak sekitar 3 km lagi untuk bisa sampai di Camp TPU WWF. Mobil kami tinggalkan di tepi Sungai Tapi dengan catatan, jika air surut agar menyusul ke Camp TPU.

Dasarnya naluri seorang fotografer, begitu melihat pemandangan indah dan menarik langsung deh jeprat jepret dan shooting pidiooooh (baca : vidio). Jalan kakinya neeeh mpe 2 jam gitu deh dan menyebrang Sungai Tapi dan anak Sungai Tapi yang berair jernih. Akhirnya Bertuah tiba di Camp TPU. Haiyaaaaahhhh.... Sungainya dangkal dan jernih penuh bebatuan dan ada sedikit cerukan sungai yang dalam untuk bisa mandi dan terjun-terjun salto gitu. Kalo mau guling-guling kayak dipantai pun bisa karena ada sedikit areal berpasir. Wuiiiihhhh.... keren abiiiiissss maaaaak.

Abis mandi kutolong ibu, membersihkan tempat tidurku.....
eeeeehhhhh kok malah jadi nyanyi. Abis mandi sore, istirahat, baring-baring sejenak, malamnya Bertuah melakukan briefing dengan tim TPU terkait apa yang akan dilaksanakan esok hari.

Cameraaaa.... Rolliiiiing.... Djemari Ijal Bertuah bak sutradara mengarahkan kami untuk pembuatan vidio dokumentasi Bertuah dan TPU WWF pada hari kedua. Bertuah dan Tim TPU mensimulasikan beberapa rutinitas yang dilakukan TPU dalam menjaga kawasan SMBRBB. Kami mensimulasikan pelepasan jerat harimau yang biasanya dilakukan oleh pemburu untuk menangkap harimau. Jon Hendra, koordinator lapangan TPU mengatakan bahwa hingga saat ini sedikitnya ada 800 jerat harimau yang sudah diamankan oleh tim TPU. Jumlah ini mengindikasikan adanya ancaman nyata terhadap keberlangsungan Harimau Sumatera.

Selain jerat, Hendra menambahkan bahwa selama berdirinya TPU sejak 2004 lalu, tim ini sudah berhasil mengidentifikasi secara periodik temuan kejahatan illegal logging, perambahan dan aktivitas illegal lainnya dilokasi kegiatan.

Nah sehubungan dengan kegiatan simulasi illegal logging dengan patroli sepeda motor, eeeeh kami malah menemukan kegiatan illegal logging beneran. Menurut Tim TPU, kegiatan illegal loging ini berada pas di tepi Suaka Margasatwa. Pelakunya melarikan diri. Alat bukti berupa sepeda motor dan kayu olahan ditinggalkannya dan kepala busi sepeda motor pelakunya diambil oleh Tim TPU untuk diserahkan dan dilaporkan kepada pihak BKSDA Riau.

Kamera Djemari Ijal Bertuah dengan zoom 800mm mencoba mengejar gambar wajah pelaku yang melarikan diri tersebut. Begitu cepatnya mereka berlari dan karena terburu-buru sebagian gambar sedikit blur. Mohon maaf.

Dalam kesehariannya, Tim TPU juga berhasil mengidentifikasi dan memonitor aktivitas pelaku perburuan dan jaringan perdagangannya Harimau Sumatera (Panthera Tigris). Tim ini juga menjadi tim respon cepat dalam mengidentifikasi konflik harimau dengan manusia dan beberapa pencapaian lain dalam kaitannya dengan penanganan kejahatan satwa di Bukit Rimbang, Bukit Baling dan juga Bukit Batabuh sebagai wilayah yang menjadi pengawasan Tim TPU.


Selain melihat bagaimana ancaman yang ada disekitar Rimbang Baling, para Blogger juga mengunjungi potensi ekowisata yang ada di Rimbang Baling.

Haaaaaa..... ini bagian indahnya.

Beberapa tempat yang dikunjungi diantaranya bekas rel kereta api yang dibangun pada masa penjajahan Jepang. Rel tersebut kondisinya sudah tidak terawat dan hanya bersisa beberapa meter saja.

Di tepi luar kawasan SMBRBB Bertuah juga menyempatkan diri menikmati olahraga air yakni arum jeram di Sungai Tapi yang memiliki arus yang cukup deras tapi cocok untuk pemula. Arung jeram ini kami menggunakan metode River Tubing yaitu berselancar di Sungai Tapi dengan menggunakan ban dalam mobil. Jauh berbeda jika dibandingkan dengan selancar sungai Ombak Bono. Jangan samakan ya. Lokasi awal arung jeramnya tak jauh dari Camp TPU dan berakhirnya pun tak jauh dari Muara Anak Sungai Tapi yang juga tak jauh dari Camp TPU. Hal ini terjadi karena arena arung jeram Sungai Tapi keadaannya melingkar terhadap Camp TPU. So..... jadi asyik dan gak capek untuk mengulang-ulang permainan ini. Ayoooo main lagi.

Potensi ekowisata Bukit Rimbang Baling ini sungguh keren dan dengan demikian tentunya patut dijaga sehingga keberlangsungan dan Keindahan alam dapat dimanfaatkan oleh semua pihak termasuk masyarakat sekitarnya. Hal ini karena lokasi ekowisata arung jeram Rimbang Baling berada di tepi luar Suaka Margasatwa Bukit Rimbang dan Bukit Baling. Tim TPU dan masyarakat patut menjaganya sebagai potensi ekowisata yang dapat dikembangkan lebih lanjut.

Walapun tak jauh dari area arung jeram itu terdapat bekas penambangan yang sudah ada sejak jaman Jepang dulu yang terbukti dengan adanya bekas rel kereta api pengangkut hasil tambang, hal ini tidak menyurutkan keinginan dari TIM TPU untuk mengembangkan arung jeram dengan mengajak masyarakat. Tugas awalnya adalah mencintai dan menjaga keselamatan hutan untuk menjaga pasokan air bagi Sungai Tapi dan sekitarnya. Semoga kedepannya, tidak hanya tim TPU yang menjaga kawasan, namun juga seluruh masyarakat baik yang disekitar kawasan, dan tentunya masyarakat Provinsi Riau.

Sorenya kami istirahat dan mengevaluasi seluruh kegiatan hari itu. Setelah selesai evaluasi, akhirnya para Blogger Bertuah bertolak ke Pekanbaru dengan merekam dalam hati dan pikiran berbagai pengalaman berharga yang tidak bisa di dapatkan di tempat lain.

So..... Untuk informasi lebih lengkap mengenai Tiger Protection Unit dan Hutan Rimbang Baling, silahkan kunjungi situs resmi TPU di :

www.stripetosecure.or.id

Menjaga habitat harimau intinya adalah menjaga hutan.
Menjaga hutan berarti menjaga kelangsungan hidup manusia.
Maka menjaga harimau demikian juga satwa lainnya di hutan akan menjaga kehidupan manusia. Hal ini mencerminkan keseimbangan alami di hidup di bumi milik Tuhan ini.

Video Lengkap Perjalanan Blogger Bertuah di Camp TPU :








Another Video by BertuahTV
https://www.youtube.com/user/BertuahTv/videos