Sekolah Alam Bandar Bakau Dumai - SAVE OUR EARTH WITH OUR HEART

Tanggal 22 Januari 2012 kemaren, Aku, Bang Fiko (Blogger Bertuah / Riau Magazine), serta Dedi, Anne, Zahra, Salma dan Yahya (Oranye Design Group) datang ke Bandar Bakau Dumai untuk mengikuti acara "Mangrove Untuk Dumai" yang ditaja oleh Akademi Akuntansi Riau - Dumai yang diorganisir oleh Eagle Corp Organizer. Walaupun sebentar tapi sangat berkesan.

Untuk mengetahui tentang Bandar Bakau dan acara "Mangrove Untuk Dumai" dapat dibaca pada postingan sebelumnya :
Mangrove Untuk Dumai - Bandar Bakau Dumai.

*****

Satu Hal yang sangat menarik kami untuk ikut hadir adalah Penyelamatan Kawasan Bakau Kuala Sungai Dumai dan adanya Sekolah Alam Bandar Bakau. Tak banyak orang mengetahui tentang keberadaan sekolah ini. Sekolah yang mengajak anak didiknya untuk peduli terhadap lingkungan hidup serta sadar untuk melestarikan hutan mangrove Dumai maupun Riau secara keseluruhan. Selain itu, Sekolah Alam Bandar Bakau juga bermaksud mendidik agar anak didiknya lebih mandiri, terampil dan peduli akan kebersamaan.

Sekolah ini didirikan Darwis Mohammad Saleh berserta kawan-kawan yang tergabung dalam Pecinta Alam Bahari Dumai di bulan September 2010 lalu. Darwis dan kawan-kawan berharap anak didik mereka menjadi penerus kader-kader Konservasi Mangrove serta memiliki jiwa-jiwa kepedulian khususnya terhadap kelestarian alam khususnya wilayah pesisir.

Sekolah Alam Bandar Bakau berlokasi di Jl. Nelayan Laut Ujung - Dumai - Riau yang tepatnya berada di Kawasan Bandar Bakau Hutan Mangrove Kuala Sungai Dumai. Kawasan ini luasnya sekitar 31 hektar yang awalnya diperuntukkan bagi perluasan pelabuhan Pelindo Dumai. Darwis dan kawan-kawannya memperjuangkan agar kawasan ini tetap menjadi Hutan Mangrove Dumai dan berusaha menjadikan kawasan ini berstatus Hutan Kota Dumai.

Sekolah Alam Bandar Bakau Dumai
Asai Malay yang bernama asli Syaiful saat ini dipercayai untuk menjadi Kepala Sekolah Alam Bandar Bakau. Sehari-hari dia, Darwis dan temen-temen lain mengelola kawasan, karena Sekolah Alam Bandar Bakau hanya dibuka untuk hari minggu agar tidak mengganggu jam sekolah formal. Walaupun begitu, Asai Malay bersedia mendidik pengunjung yang kebetulan datang tidak pada hari minggu. Tidak ada biaya khusus untuk pendidikan di Sekolah Alam ini. Suatu usaha yang patut dibanggakan. SALAM LESTARI!!!


Sekolah Alam Bandar Bakau Dumai


LATAR BELAKANG

Sungai Dumai merupakan sungai yang membelah kota Dumai menjadi bagian Barat dan Timur. Disungai ini tempat terjadi legenda atau sejarah Putri Tujuh yang mengandung unsur buah bakau belukap dari kejadian masa lalu yang menjadi jati diri suatu peristiwa budaya di Dumai selama ini. Siapa yang tak pernah mendengar kisah Putri Tujuh, legenda turun menurun yang berada di Kota Dumai ? Saking kuatnya kisah itu dalam benak dan ingatan masyarakat Dumai, nama Putri Tujuh melekat abadi di Kilang Pertamina. Makam Putri Tujuh bermastautin di kilang tersebut. Kerisauan melihat makan Putri Tujuh hanya terbiar dan hilangnya hutan bakau yang melindungi bibir pantai Kota Dumai tempat makan Putri Tujuh, membuat anggota Pecinta Alam Bahari mulai berkonsentrasi menyelamatkan bakau yang masih tersisa, karena beradaan bakau di kawasan itu memiliki arti penting bagi kelestarian legenda Putri Tujuh.



Adalah Bakau Belukap (rhizophora mucronata) merupakan salah satu jenis bakau yang mengalami kepunahan di sungai Dumai. Kepunahan ini akibat ekploitasi sebagai bahan baku arang dulunya, dimana panglong (tempat produksi arang) terdapat di Pangkalan Bunting di muara sungai Dumai, ini salah satu contoh memperlakukan alam tanpa memikirkan generasi ke depan, tebang tanpa ada aksi penanaman kembali, akibatnya telah terjadi kepunahan jenis bakau ini di sungai Dumai bahkan generasi Dumai saat ini sudah tak mengenalinya lagi.

Pada Mei 1998 telah berdiri sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat yang concern terhadap pelestarian alam bahari khususnya penyelamatan Kawasan Hutan Mangrove Kuala Sungai Dumai. Bersama beberapa orang sahabat di Dumai, Bp.Darwis Mohd. Saleh mendirikan Komunitas Pecinta Alam Bahari. Misi utama PAB adalah penyelamatan hutan mangrove di lokasi Kuala Sungai Dumai yang semakin tergusur oleh pembangunan Pelabuhan dan Dermaga Dumai.


Alhamdulillah selama hampir 11 tahun, perlahan tapi pasti telah dicapai beberapa penghargaan dari perbaikan dan pembudidayaan hutan bakau, baik penghargaan yang diraih di daerah, propinsi dan nasional. Kini PAB mencoba memperkenalkan mangrove kepada usia dini dengan membuka kelas Sekolah Alam Bandar Bakau. Sekolah Alam ini bertujuan agar generasi – generasi muda kota Dumai mau memberikan andil serta peduli terhadap keberlangsungan hutan mangrove Sungai Dumai dan menjaga kelestarian situs dan sejarah kota Dumai. Angkatan I siswa/I Sekolah Alam telah dibentuk sebagai kerja nyata PAB, dan cukup mendapatkan respon yang sangat baik dari berbagai lapisan masyarakat.

Sekolah Alam Bandar Bakau didirikan pada bulan September 2010, atas inisiatif dan swadaya oleh Pecinta Alam Bahari sebagai langkah untuk memperkenalkan dunia mangrove kepada anak-anak mulai tingkatan SD s/d SMU sederajat yang berada di Kota Dumai. Diharapkan kelak merekalah yang akan menjadi penerus kader-kader Konservasi Mangrove serta memiliki jiwa-jiwa kepedulian khususnya terhadap kelestarian alam khususnya wilayah pesisir. SALAM BAHARI !

VISI dan MISI

Visi pembentukan Sekolah Alam
:
  1. Menjadikan area hutan Mangrove Sungai Dumai sebagai salahsatu situs Legenda Putri Tujuh dan sejarah berdirinya Kota Dumai.
  2. Melestarikan hutan pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dan tebing sungai, mencegah terjadinya abrasi pantai, melindungi daerah dibelakangnya dari hempasan gelombang dan angin kencang, dan mencegah intrusi air garam (salt intrution) ke arah darat.
  3. Menjadikan Kawasan Konservasi Mangrove Sungai Dumai sebagai salahsatu tempat wisata alam Kota Dumai.
Misi pembentukan Sekolah Alam :
  1. Membentuk kader – kader konservasi mangrove kota Dumai.
  2. Agar para siswa/I memiliki jiwa kepedulian terhadap lingkungannya tempat mereka tinggal dan bekerja.
  3. Melatih siswa/I agar memiliki sifat mandiri, terampil dan kebersamaan kepada sesama.
Waktu & Tempat Kegiatan Sekolah Alam

Kegiatan Sekolah Alam dilaksanakan rutin setiap hari Minggu, mulai pukul 09.00 pagi – 16.30 sore. Diharapkan kegiatan ini bisa menjadi kegiatan ekstra kurikuler bagi para siswa sekolah, dan secara berkala juga dilakukan Ujian Kenaikan Tingkat maupun Studi Banding Mangrove.

Kegiatan belajar dan mengajar siswa/I Sekolah Alam Bandar Bakau dilaksanakan di Area Konservasi Mangrove, Komplek Bandar Bakau Jl. Nelayan (laut ujung) Kampung Tua Kedondong, Purnama Dumai Barat. Berada di lahan hutan bakau seluas + 11,5 hektar. Studi Ekskursi dan Studi Banding ke tempat lain juga kadang dilakukan, agar para siswa/I juga dapat mengenal populasi mangrove ditempat lain. Untuk pangalaman, Siswa/I Sekolah Alam pernah melakukan perjalanan ke Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, yang dijadikan sebagai lokasi Ujian Kenaikan Tingkat.

Siswa/I Sekolah Alam

Syarat untuk menjadi siswa/I Sekolah Alam terdiri dari berbagai usia mulai dari tingkatan Kelas V SD s/d Tingkat SMU atau sederajat. Keanggotaan mereka selama mnegikuti kegiatan Sekolah Alam adalah selama mereka bersekolah dan tinggal menetap di kota Dumai, kecuali apabila mereka ingin melanjutkan pendidikan atau karena sesuatu hal harus pindah keluar kota, maka Sertifikat Pendidikan akan dikeluarkan oleh pihak pengelola Sekolah Alam/ PAB.






Materi Sekolah & Pengajar

Dikarenakan para siswa/I Sekolah Alam terdiri dari anak – anak setingkat SD s/d SMA, maka materi pembelajaran dibagi menjadi dua metode, yaitu belajar dan bermain. Hal ini dibuat agar para siswa/I tidak merasa jenuh apalagi merasa menjadi beban disebabkan selama 6 hari mengikuti belajar di sekolahnya masing – masing.

Untuk para pengajar sendiri terdiri dari orang – orang yang berpengalaman di bidangnya, yang telah mendapatkan sertifikat pelatihan mangrove dari propinsi maupun nasional. Selain itu pengelola Sekolah Alam juga melakukan kerjasama pemberian workshop dengan Instansi Pemerintah Kota dalam hal ini Dinas Peternakan Perikanan & Kelautan, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Kehutanan dan Beberapa Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam lainnya. Adapun materi yang di laksanakan adalah sebagai berikut :

A. Materi Khusus :
  1. Identifikasi Jenis Mangrove
  2. Pembudidayaan
  3. Teknik Rehabilitasi
  4. Etika Lingkungan
  5. Surviver
  6. Outbound

B. Materi Pelengkap :
  1. Keorganisasian
  2. Rohani
  3. Seni dan Ketrampilan

Pendanaan Siswa/ I Sekolah Alam

Sekolah Alam Bandar Bakau mengajarkan para siswa/I untuk belajar mandiri dan tidak menyusahkan orangtua dan wali murid, oleh karena itu salah satu kegiatan Menabung Lumpur diajarkan kepada para siswa/i. Menabung Lumpur adalah suatu kegiatan penanaman bibit mangrove, berupa kantung – kantung polybag sebagai tempatnya. Hasil pembibitan berumur tiga bulan tersebut akan dijual ke perusahaan – perusahaan maupun instansi yang membutuhkan, dalam dan luar kota Dumai. Dan akan diterima oleh para siswa/I Sekolah Alam pada saat kenaikan kelas di sekolah umum (SD, SMP dan SMU). Hal ini selain sebagai tambahan uang saku, alat tulis dan juga untuk kebutuhan para orangtua bagi anak anaknya yang naik kelas maupun naik tingkatan sekolah.


Lokasi Kawasan Bandar Bakau Hutan Mangrove Sungai Dumai dan Sekolah Alam Bandar Bakau
Bandar Bakau Jl. Nelayan Laut Dumai - Riau
1°41'14.64"N
101°25'56.24"E

sekolah alam bandar bakau dumai hutan mangrove sungai dumai

SAVE OUR EARTH
WITH OUR HEART
[attayaya]


Dengan adanya Sekolah Alam Bandar Bakau Hutan Mangrove Kuala Sungai Dumai ini. aku pribadi sangat menaruh harapan besar. Anak-anak didik yang dididik oleh Darwis dan kawan-kawan merupakan generasi penerus yang dapat menyelamatkan BUMI dari KEHANCURAN tangan-tangan PENGUASA dan PENGUSAHA yang tidak memikirkan keseimbangan alam.