Dikejar Ombak Bono Sungai Kampar

Sambungan Catatan Perjalanan Attayaya
dari artikel sebelumnya Mengejar Bono Sungai Kampar

Ombak Bono Sungai Kampar

Itulah yang kami kejar. Bono merupakan ombak atau gelombang yang terjadi di Sungai Kampar dengan ketinggian 4-6 meter pada lokasi tertentu menjadi sebuah fenomena alam dan mulai menjadi daya tarik wisatawan terutama wisatawan luar negeri yang senang berselancar (surfing), terlepas dari mitos, mistik dan legenda yang beredar di tengah-tengah masyarakat mengenai Ombak Bono 7 Hantu dan Istana Jin Orang Bunian di Tanjung Sebayang.

*****

Pagi setelah sarapan yang sangat nikmat, kami pun menunggu jemputan dari speed boat yang akan mengantar kami ke Tanjung Sebayang (Membayang/Bebayang). Tidak semua speed boat mau mengantar ke lokasi tersebut apalagi jika waktu yang diperkirakan sangat dekat dengan waktu kedatangan Bono. Pengemudi speedboat biasanya disebut TEKONG oleh masyarakat disana. Setiap Tekong harus mengetahui lika-liku perjalanan dan alur sungai dengan "membaca" keadaan arus air dan arus angin. Kepandaian "membaca" ini sangat diperlukan karena alur perjalanan akan selalu berubah-ubah setiap hari yang disebabkan perubahan dasar sungai. Ombak Bono Sungai Kampar dengan deburan dan pergerakan airnya menyebabkan dasar sungai Kampar yang terdiri dari jenis "Pasir Bulan" akan selalu berubah-rubah. Hal ini menyebabkan dasar sungai tidak tetap. Hal yang harus dihindari oleh para Tekong adalah jangan sampai speedboat kandas di dasar sungai yang dangkal. Jika kandas, speedboat susah digerakkan walaupun dari speedboat jenis "speedboat pancung" yang memiliki "dasar lunas" yang datar. Ketika speedboat kandas dan kemudian Bono datang, maka alamat malapetaka akan menimpa. Untuk itu, para Tekong selalu tidak mau takabur (sombong) dengan kepandaian mereka "membaca" arus air dan angin.

Uang sebesar Rp.300.000,- adalah ongkos antar jemput kami dari Desa Teluk Meranti ke Tanjung Sebayang untuk sebuah speedboat 1 mesin berkapasitas 6-8 orang. Maka kami pun berangkat ke Tanjung Sebayang sekitar jam 10.30 wib dengan memakan waktu sekitar 20 menit. Sesampainya di tanjung tersebut, kami pun naik ke lokasi dan memantau keadaan disana. Kami mencari tempat aman agar kami tidak sampai terbawa arus Bono yang menghantam sisi tepi sungai.

Pada tanggal 26 November 2011 tersebut, sesuai dengan perkiraan penduduk setempat maka Bono datang tepat jam 11.30 wib. Bono datang diawali dengan suaranya yang menggemuruh bagai guruh menderu-deru. Bahkan pada saat-saat tertentu suaranya bagai halilintar.

Siap-siap kamera

Begitu mendengar suara gemuruh Bono datang, kami pun bersiap-siap dengan kamera masing-masing. Setelah dipikir-pikir ternyata lensa yang kami gunakan ternyata tidak begitu mendukung untuk mengambil gambar jarak jauh. Aku sendiri menggunakan lensa zoom Canon IS-series 18-200mm dan menghasilkan photo tidak maksimal. Bahkan lensa dari kualitas bagus semacam lensa canon EF-series 70-200 milik photographer www.insidesumatera.com tidak mendapatkan hasil maksimal juga. Hal ini karena kami berada di tepi sungai yang tidak dapat mengejar ombak Bono. Sangat berbeda dengan hasil-hasil photo milik photographer yang menyewa speedboat untuk mengejar Bono dari lokasi sekitar Pulau Muda sebagai lokasi ombak Bono terbesar sampai balik lagi ke Desa Teluk Meranti. Sewa sebuah speedboat untuk mengejar ombak Bono Sungai Kampar berkisar Rp.600.000,- lebih. KAMI BLOGGER KERE... ga sanggup menyewa speedboat itu. Ya sudahlah... Alhamdulillah sudah dapat melihat Bono Sungai Kampar dari tepi sungai di Tanjung Sebayang ini.

Dikejar Ombak Bono Sungai Kampar

Ketika Bono datang dan kami sibuk memotret dengan hasil alakadarnya terlihat kelucuan diselingi rasa cemas. Lucu karena yang menonton di tepi sungai ini pada berlarian ke darat karena takut dikejar dan disapu ombak Bono yang naik ke tepi sungai. Cemas karena kalo mereka telat menghindar, alamat mala petaka yang menimpa.


Aku berada di tempat yang agak tinggi sekitar 30 meter terhadap sungai yang diselingi sebuah "parit gajah" atau parit besar selebar 3 meteran dan dalam juga sekitar 3 meteran sebagai parit penyaluran air dari perkebunan sawit dimana lokasi kami berada. Parit ini langsung penuh secara tiba-tiba dan hampir meluap ketika Bono datang. Untunglah posisi tempatku berdiri masih aman dan aku terus memotret kejadian ini.

Bono terus menderu laju menuju Desa Teluk Meranti. Kejadian sangat cepat. Kesibukan memotret tidak boleh melupakan keselamatan diri. Ombak Bono awal diikuti dengan beberapa ombak Bono lainnya sekitar 6-7 ombak besar masing-masing berjejer di belakang ombak utama. Inilah yang disebut Ombak Bono 7 Hantu (The Seven Ghost Waves from Kampar). Untuk lokasi di Pulau Muda, Ombak besar ini bisa mencapai ketinggian 4-6 meter. Sedangkan di lokasi Tanjung Sebayang ketinggiannya 1-2 meter.


Photo Ombak Bono Sungai Kampar di Tanjung Sebayang


Setelah 7 ombak lewat, maka kejadian cepat berikutnya adalah derasnya air sungai yang mengikuti ombak-ombak tersebut. Kejadian ini bagaikan derasnya air ketika tsunami baik di Aceh maupun di Jepang. Jika ada yang terseret, entah dimana nantinya akan tersangkut. Jika tenggelam, entah dimana akan timbulnya. Derasnya air ini akan sampai ke Desa Teluk Meranti dan terus masuk ke hulu sungai beberapa kilometer lagi.

Sebagian photo di-cropping dengan menggunakan aplikasi grafis, sehingga hasilnya tidak maksimal. Maaf....











Setelah Bono Lewat

Di Desa Teluk Meranti, derasnya air sungai akibat Bono ini menyebabkan banjir di seluruh desa. Untungnya rumah-rumah penduduk dibuat tinggi menjadi "rumah panggung" sehingga tidak kemasukan air. Banjir ini menjadi suatu hal yang lumrah bagi penduduk dan menjadi hiburan bagi anak-anak.






Peta Lokasi Bono Sungai Kampar :

Lokasi ombak sungai Bono kampar / Tidal Bore di Dunia
Lokasi Bono Sungai Kampar Riau
terhadap Kecamatan Kuala Kampar
Kabupaten Pelalawan - Riau

Saran Tips ketika mengunjungi Ombak Bono Sungai Kampar :
  • Mengetahui jadwal terjadinya ombak Bono. Dapat dilihat pada artikel : Ombak Bono Sungai Kampar, Schedule List 2012.
  • Sebaiknya tidak membawa anak kecil untuk berwisata ombak BONO Sungai Kampar
  • Pergunakan pelampung untuk menjaga keselamatan
  • Jangan takabur/sombong