Program Reforest Indonesia

Program Reforest Indonesia mengajak masyarakat untuk menanam suatu jenis pohon di tempatnya masing-masing. Salah satu jenis pohon yang dicanangkan sebagai pohon penghijauan dalam Program Reforest Indonesia tersebut adalah dari jenis pohon Trembesi sebagai pohon penyerap karbondioksida terbaik.

Baaaah seharusnya nanamnya di hutan sana, hutan yang hancur karena pengusahanya udah dibiayai oleh pihak bank. Tidak banyak masyarakat yang memiliki lahan kosong untuk ditanami pohon trembesi yang mengambil luas sekitar 10m x 10m (mungkin lebih). Maka untuk itu, perlu pihak perusahaan membeli tanah luas untuk nanam pohon dan dijadikan hutan khusus. Dananya bisa didapat dari dana Community Development (CD) milik bank yang bisa digabung ma CD dari pengusaha itu.

KOK MEREKA MELAKUKAN PROGRAM REFOREST INDONESIA INI NANGGUNG-NANGGUNG YA???

iiihhhh sinis amat aku ya... :)

Ayolaaaah wahai perusahaan-perusahaan HPH, Hutan Industri, pabrik bubur kertas, pabrik kertas, perkebunan sawit dan karet, jangan cuma mau mengeruk keuntungan tapi melupakan keseimbangan alam.

Program Reforest Indonesia

Coba sisihkan sebagian keuntungan perusahaan untuk membeli lahan dan lalu wakaf-kan atau sedekahkan ke masyarakat dengan payung hukum yang jelas. Tanam lahan tersebut dengan pepohonan. Kurasa semua perusahaan dapat membeli lahan sekitar 5 hektar di tepian kota untuk dijadikan kebun raya atau hutan raya. Di Pekanbaru harga tanah di tepian kota seluas 1 hektar berharga sekitar 80 juta - 200 juta. Jika dibeli seluas 5 hektar butuh biaya sekitar 400 juta sampai 1 milyar. Tidak akan sulit untuk melakukan hal itu oleh perusahaan-perusahaan besar sekelas RAPP, Sinar Mas dan perusahaan-perusahaan lainnya. Kemudian tanah yang sudah dibeli tersebut, jadikan sebagai hutan raya. Bisa tetap atas nama perusahaan, hibah ke masyarakat atau pemerintah dengan perjanjian hukum bahwa tanah tersebut ditetapkan sebagai Hutan Raya dan tidak boleh diperjualbelikan kembali.

Kami masyarakat tetap akan menanam pohon di tempat kami masing-masing. Kalian perusahaan besar, belilah tanah dan jadikan Hutan Raya. Kalian bisa juga merubah hutan yang telah habis HPH-nya tetap menjadi hutan, bukan menjadikannya perkebunan sawit. Wahai kalian perusahaan-perusahaan yang telah menghancurkan Semenanjung Kampar. Berhentilah membabat habis hutan. Walau kalian dapat surat sakti di Jakarta. Perhatikanlah keseimbangan alam. (Lihat daftar Perusahaan Perusak Semenanjung Kampar). Baca tentang : Kehancuran Semenanjung Kampar Riau.

Aku menulis ini karena aku belum pernah melihat Hutan Raya di Pekanbaru milik perusahaan. Kalo di Bekasi aku sudah melihat Jababeka Botanical Garden (Hutan Raya Jababeka). Di Riau ini ga ada Hutan Raya yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat. Ada beberapa taman perusahaan yang kalau mau masuk harus lapor satpam bertampang bengis yang tidak bersahabat dan harus meninggalkan SIM atau KTP atau kartu tanda pengenal lainnya.

Hutan Rakyat di Pekanbaru yang berada di daerah Rindu Sempadan (perbatasan Pekanbaru-Minas) saja sebagian sudah dijarah oleh perusahaan dan oknum-oknum aparat.

Hmmmm.... seandainya aku punya duit 1 milyar. Aku akan beli tanah untuk dijadikan Hutan Raya untuk menjalankan Program Reforest Indonesia oleh diriku sendiri.

Rincian biaya :
Tanah 4 hektar = Rp.800.000.000
Parit Gajah keliling = Rp.80.000.000
Bibit sebanyak-banyaknya = Rp.20.000.000
Perawatan 5 tahun = Rp.100.000.000
Total = Rp.1.000.000.000

Ternyata duitku tak sebanyak itu.
Siapa yang mau nyumbang ya???
Apa bisa minta ke Ford Foundation untuk mendukung Program Reforest Indonesia yang kulakukan???

Tanah di depan rumahku ada lahan tanah sekitar 50m x 100m yang telah kutanam beberapa pohon, tetapi tidak semua lahan bisa ditanami, karena sang pemilik menjadikan lahan tersebut untuk kegiatan sosial salah satunya untuk Shalat Ied yang membutuhkan areal lapang. Jadi aku hanya bisa menanam di pinggiran lahan saja. Lumayanlah.....


Yang mau baca tentang Lahan Gambut ada di
http://assets.wwfid.panda.org/downloads/faqgambut.pdf