Taman Nasional Bukit Tigapuluh 30 TNBT

Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) terletak di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) di Provinsi Riau serta Kabupaten Bungo Tebo dan Kabupaten Tanjung Jabung di Provinsi Jambi. Luas keseluruhan Taman Nasional Bukit Tigapuluh ini awalnya adalah 127.698 hektar berdasarkan SK Menteri Kehutanan, SK No. 539/Kpts-II/1995. Kemudian luasnya ditambah menjadi 144.223 hektar berdasarkan Sk Menteri Kehutanan, SK No. 6407/Kpts-II/2002. Tetapi pada kenyataannya, telah terjadi pengurangan lahan akibat perluasan perkebunan sawit yang dilakukan oleh beberapa perusahaan dan masyarakat. Kurangnya koordinasi antar instansi dan departemen (kehutanan, pertanian/perkebunan, pemerintah propinsi/kabupaten) beserta jajarannya ke bawah, menyebabkan keluarnya izin perkebunan di lokasi TNBT tersebut. Semula kawasan Taman Nasional Bukit Tigapuluh merupakan hutan lindung dan hutan produksi terbatas. Meskipun demikian, kondisi hutan taman nasional tersebut relatif masih alami. Kondisi ini mirip dengan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Bukit Batu Riau Indonesia.

Untuk mencapai lokasi TNBT dapat dilakukan dari Pekanbaru menuju Siberida - Rengat di Kabupaten Indragiri Hulu sejauh kurang lebih 285 km sekitar 4-5 jam perjalanan kendaraan roda 4. Dari Siberida dapat masuk ke lokasi TNBT melalui jalan bekas HPH (Hak Pengusahaan Hutan). Jika ragu dapat bertanya ke Informasi Alamat Kantor Jl. Gerbang Sari No. 9, Pematang Reba, Rengat, Indragiri Hulu, Riau. Telp. (0769) 3412255, 341279 Fax. 341132, 341148. Untuk berkirim email silahkan ke tn.bukit30@gmail.com, bukit30_np@yahoo.com. Atau dapat juga menghubungi Kantor TNBT : Jl. Raya Rengat No. 70, Pematang Reba - Rengat Indragiri Hulu, Riau. Telp. (0769) 341279; Fax. (0769) 341148 E-mail: btnbt2003@yahoo.com.

Lokasi TNBT adalah lokasi tempat tinggal "Orang Rimba/Anak Rimba/Suku Anak Dalam/Suku Kubu" dan orang "Suku Talang Mamak" serta "Suku Melayu Tua". Satu kelompok Suku Talang Mamak berada di Dusun Semarantihan Desa Suo-Suo Kecamatan Sumai, Kabupaten Tebo, Jambi. Mereka percaya akan perlunya keseimbangan alam untuk kehidupan, sehingga mereka menjaga alam TNBT dengan sebaik-baiknya. Hanya orang-orang luarlah yang merusak dan merambah alam TNBT.


Taman Nasional Bukit Tigapuluh merupakan kawasan hutan yang berbukit di tengah-tengah hamparan dataran rendah bagian Timur Sumatera, dan mempunyai potensi keanekaragaman jenis tumbuhan/satwa endemik yang bernilai cukup tinggi. Ekosistem di TNBT sangat berbeda dengan ekosistem taman nasional lainnya karena ekosistem TNBT merupakan hutan hujan tropika daratan rendah dan merupakan peralihan antara hutan rawa dan hutan pegunungan yang terpisah yang terpisah dari rangkaian pegunungan Bukit Barisan. Temperatur udara di sekitar lokasi TNBT adalah berkisar 28° – 37°C dengan ketinggian tempat 60 - 734 meter dpl, serta letak geografis 0°40’ - 1°30 LS, 102°13’ - 102°45’ BT.

Luas Taman Nasional Bukit Tigapuluh 30 TNBT :
  • Kabupaten Bungo Tebo di Provinsi Jambi = 23.000 hektar
  • Kabupaten Tanjung Jabung di Provinsi Jambi = 10.000 hektar
  • Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) di Provinsi Riau = 111.223 hektar

Peraturan Penetapan Taman Nasional Bukit Tigapuluh (TNBT) :
  • Ditunjuk Menteri Kehutanan, SK No. 539/Kpts-II/1995 dengan luas 127.698 hektar
  • Ditetapkan Menteri Kehutanan, SK No. 6407/Kpts-II/2002 dengan luas 144.223 hektar

Tipe ekosistem penyusun hutan Taman Nasional Bukit Tigapuluh adalah hutan dataran rendah, hutan pamah dan hutan dataran tinggi dengan jenis floranya seperti jelutung (Dyera costulata), getah merah (Palaquium spp.), pulai (Alstonia scholaris), kempas (Koompassia excelsa), rumbai (Shorea spp.), cendawan muka rimau/raflesia (Rafflesia hasseltii), jernang atau palem darah naga (Daemonorops draco), dan berbagai jenis rotan.

Terdapat 59 jenis mamalia, 6 jenis primata, 151 jenis burung, 18 jenis kelelawar, dan berbagai jenis kupu-kupu di lokasi kawasan TNBT. Beberapa jenis fauna yang dapat dijumpai di Taman Nasional ini antara lain : Harimau Sumatera, Beruang Madu, Tapir, Siamang, kancil, Babi Hutan, Burung Rangkong, Kuaw, dan berbagai jenis satwa lainnya. Sedangkan jenis flora langka yang endemik di kawasan ini adalah Cendawan Muka Rimau (Raflesia hasselti). TNBT merupakan habitat harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), tapir (Tapirus indicus), ungko (Hylobates agilis), beruang madu (Helarctos malayanus malayanus), sempidan biru (Lophura ignita), kuau (Argusianus argus argus) dan lain-lain; juga sebagai perlindungan hidro-orologis Daerah Aliran Sungai Kuantan Indragiri.

Menurut The Sumatran Tiger Trust, terdapat begitu banyak species yang hidup di lokasi kawasan TNBT ini.
Biodiversity

In addition to providing a vital catchment protection for several large rivers the park is a safe haven for thousands of species of plants and animals, many of which are threatened by extinction or extremely rare. Known to exist are some of the rarest and endangered species.
bullet

660 plant species have been recorded (to date) including 246 used locally as medicinal plants and rafflesia hasseltii and rafflesia arnoldii flowers which can grow up to a massive 1metre wide and are only found in 2 places on the planet. As 83 western Malaysian or Sumatran endemic plants

  • 192 species of birds were recorded, at least 10 of which are globally threatened.
  • 98 species of fish
  • 59 species of mammals 5 of which are globally threatened - including:
  • Malayan tapir (Tapirus indicus),
  • Asian elephant (Elephus maximus),
  • Gibbons (Hylobates agilis, H. syndactilus),
  • Clouded leopard (neofelis nebulosa),
  • Golden cat (catopuma temminckii).
  • Spotted-winged fruit bat - Balionycteris maculata
  • White-collared fruit bat - Megaerops wetmorei
  • Long-tailed macaque - Macaca fascicularis
  • Pig-tailed macaque - Macaca nemestrina
  • Siamang - Hylobates syndactylus
  • Banded leaf monkey - Presbytis femoralis
  • Oriental small-clawed otter - Aonyx cinerea
  • Malayan sun bear - Helarctos malayanus
  • Spiny Turtle - Heosemys spinosa
  • Malayan Flat-shelled Turtle - Notochelys platynota
  • Estuarine Crocodile - Crocodylus porosus
  • False Gavial - Tomistoma schlegelii

Harimau Sumatera
(panthera tigris sumatrae)

ANCAMAN TERHADAP TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH :
Taman ini berada dalam ancaman besar dari perambahan pertanian serta perkebunan dan perusahaan kayu dari seluruh Indonesia. Namun, baru-baru ini perkebunan skala besar dan perusahaan kayu telah keluar dari lokasi dan pindah ke lokasi lain diliar kawasan TNBT dan sekarang sekitar dua pertiga dari taman tersebut sudah dicatat.

Potensi ancaman utama berasal dari pembukaan lahan di sekitar taman untuk membangun perkebunan kelapa sawit atau industri kayu, dan perencanaan pertambangan batubara ke arah utara dari TNBT. Ancaman lain muncul dari daerah transmigrasi yang baru didirikan di sebelah utara dan barat TNBT. Sayangnya, sebagian besar daerah ini, yang berbatasan langsung pada Taman Nasional Bukit Tigapuluh, sekarang ditujukan untuk konversi ke perkebunan, dan sisanya sedang terdegradasi pada tingkat yang cepat, bukan hanya oleh perusahaan penebangan hutan berlisensi tetapi juga oleh penebang liar yang sangat banyak.

Lokasi/obyek wisata TNBT yang menarik untuk dikunjungi :
  • Air Hitam Dalam. Menyelusuri sungai dan melihat menyaksikan kehidupan tumbuhan/satwa. Air Hitam Dalam merupakan habitat harimau Sumatera.
  • Tembelung Berasap. Melihat panorama air terjun, mandi dan pengamatan tumbuhan.
  • Batu Belipat dan Batu Gatal. Wisata budaya. Arung jeram. Kegiatan arung jeram dapat dilakukan di Sungai Gangsal, Sungai Menggatai, dan Sungai Sipang.
  • Kemantan. Wisata budaya, untuk melihat upacara keagamaan Suku Talang Mamak.

Sumber Tulisan dan Gambar :
http://www.bukit30.org/
http://www.dephut.go.id/informasi/tamnas/tn32tiga.html
http://www.tigertrust.info/sumatran_tiger_where.asp?ID=NP4&catID=9
http://www.facebook.com/pages/Taman-Nasional-Bukit-Tigapuluh/136834533035822

lokasi Taman Nasional Bukit Tigapuluh 30
Peta Lokasi Taman Nasional Bukit Tigapuluh 30 TNBT